Senin, 08 Juli 2013

Kota Mati


                Aku terbangun dalam keheningan. Suasana sunyi senyap dalam kabut tipis yang menyelimuti. Aku mencoba berdiri sebisanya dengan kedua kakiku. Badanku terasa berat dan seperti hilang keseimbangan. Kucoba untuk tetap berdiri, lalu kulihat sekeliling. Tampak begitu sepi, kosong. Tidak ada satu makhluk hidup pun yang terlihat. Hanya ada bangunan bangunan kusam, yang terlihat sudah tak terawat. Beberapa bagian tertutupi lumut, beberapa lagi sudah hancur tak berbentuk. Sampah berserakan dimana mana. Koran- koran bekas dan kertas juga benda benda lain tersapu angin yang terasa mencekam dan membawa aura dingin yang menakutkan. Matahari hanya tampak di ufuk. Tertutupi debu, membuat suasana aneh yang menambah kekosongan akan kota ini. Mobil mobil dan juga motor terparkir berserakan di tengah jalan.

                Kucoba untuk terus berjalan, menyusuri kota yang tak berpenghuni ini. Dengan sedikit terhuyung-huyung aku terus berjalan. Hingga kurasa tubuhku tidak kuat lagi menopang berat badanku. Aku kehilangan keseimbangan. Beruntung ada sebuah tongkat yang tertancap di depanku. Ku coba bertumpu pada tongkat itu sebelum aku benar benar terjatuh. Aku mencoba untuk tetap tenang. Lambat laun kurasa keseimbanganku mulai pulih kembali. Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku sebelumnya hingga aku merasa sangat lemah. Dalam hatiku terus bertanya-tanya, mengapa kota ini begitu sepi. Mengapa tidak ada satu orang pun disini. Namun aku tak menemukan jawabannya sedikitpun. Mengkhawatirkan kota ini, aku lebih khawatir dengan keadaan tubuhku. Apa aku bisa bertahan dalam keadaan yang serba aneh ini. Akhirnya aku rasa sanggup untuk berjalan kembali. Menyusuri kota ini, mencari jawaban akan semua keanehan ini. Dengan bantuan tongkat ini aku berusaha untuk terus berjalan.

                Jauh aku menelusuri kota ini, hanya ada kekosongan dan kesepian yang kutemukan. Hanya ada sampah dan rongsokan dimana mana. Hingga kurasa aku sudah mampu untuk berjalan dengan normal. Dan kini aku merasa lebih baik daripada beberapa menit yang lalu. Sepertinya tubuhku dengan cepat memulihkan diriku. Aku tidak tahu apakah ini normal atau tidak. Tapi yang pasti aku merasa semakin kuat untuk bisa berlari. Dengan pelan dan pasti aku coba untuk mempercepat langkahku dan terus mempercepatnya. Hingga kini aku lebih seperti orang berlari daripada orang yang berjalan. Tubuhku terasa semakin ringan. Semakin cepat dan juga bisa dengan mudah melompati lubang lubang besar yang ada di jalan. Lubang yang terlihat akibat dari hantaman benda besar. Hingga akhirnya kini aku bisa dengan leluasa meloncat di antara gedung gedung. Melihat dari tempat yang lebih tinggi. Namun semua nya tetap saja sama, hanya ada kekosongan dan kehampaan. Semuanya terlihat mati. Bahkan benda mati sekalipun terlihat benar benar mati.

                Aku terus saja meloncat dari satu gedung ke gedung lain dengan mudahnya. Tubuhku terasa sangat ringan. Hingga jauh aku menelusuri kota ini, namun tidak menemukan apapun yang menjawab apa yang sebenarnya terjadi dengan kota ini. Suasana gelap tiba tiba menjadi sangat terang. Sebuah cahaya yang begitu terang muncul di atas langit. Begitu terangnya sampai sampai membuat pandangan menjadi kabur. Cahaya itu terus meluncur dengan kecepatan tetap kebawah, tepat menuju arah di depanku. Aku penasaran apa sebenarnya cahaya itu. Aku percepat langkahku untuk mencari tahu. Langkahku menjadi sangat cepat melewati gedung gedung. Kulihat cahaya itu semakin dekat dengan permukaan. Hingga saat ia menyentuh tanah terdengan bunyi gemuruh yang sangat hebat, begitu hebat hingga membuat benda benda di sekitar bergetar dengan kerasnya. Lalu aku merasa hempasan yang begitu kuat dari arah terjadinya tumbukan itu. Aku terhempas hingga jauh menabrak gedung dan menghancurkan semua yang ada. Hempasan itu sendiri sangat dahsyat. Hingga yang dilewatinya menjadi rata dengan tanah.


                Aku mencoba untuk bangkit, berbalik arah dan berusaha lari dari hempasan dahsyat yang terus mengejarku. Aku berusaha sekuat mungkin untuk lari diantara gedung gedung yang mulai berjatuhan, di antara batu batu yang berterbangan dan juga mobil mobil yang ikut terhempas. Aku mencoba menghindar dari setiap benda yang terhempas dengan kecepatan tinggi. Hingga akhirnya kecepatanku tak mampu lagi menghindari hempasan yang begitu kuatnya. Akupu terhempas terbawa bersama benda benda lain yang bernasib tak jauh beda dengan tubuhku. Akhirnya aku mendarat dengan kecepatan tinggi ketanah. Menghancurkan apa saja yang terlewati oleh tubuhku. Aku tak bisa mengendalikan lagi tubuhku. Lalu aku terhenti setelah semua hempasan mereda, hanya menyisakan hamparan luas dengan puing puing bangunan yang hancur. Menambah kekosongan yang ada.

                Sayup sayup aku melihat kepulan asap hitam dari arah terjadinya tabrakan antara cahaya aneh itu dengan tanah. Dengan segala yang tersisa aku mencoba untuk bangkit dan berdiri, namun sepertinya tulang tulangku berpatahan. Hingga aku tak mampu menggerakan tangan dan kakiku. Sepertinya pakaian yang aku kenakan juga mengalami nasib yang sama. Hanya tersisa bagian bagian yang masih menempel di tubuhku. Perlahan aku bisa menggerakan tanganku. Sepertinya tubuhku dengan cepat menyembuhkan diri. Tulang tulang yang patah juga mulai tersambung dengan sendirinya. Namun aku merasakan sakit yang sangat sangat sakit. Aku kira aku akan mati. Tapi sepertinya tubuhku berkata lain.

                Setelah beberapa lama, aku bisa bangkit lagi. dengan bantuan tongkat yang terus aku genggam di tangan aku berusaha untuk berdiri dan menyeimbangkan tubuhku. Aku berdiri dan memandang ke sekeliling. Benar benar telah hancur, puing puing berserakan. Tidak ada satupun yang tersisa. Dari suatu kota yang tak berpenghuni menjadi padang luas dengan puing puing. Aku melangkahkan kakiku di antara puing puing. Sepanjang mata dapat melihat hanya ada kekosongan dengan langit merah yang semerah darah. Sepertinya kejadian barusan mempengaruhi warna langitnya. Kebingungan melanda pikiranku. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku hanya terus berjalan di antara puing puing kehancuran. Berbagai macam pertanyaan berkecamuk dalam pikiranku. Belum lagi terjawab mengapa kota menjadi tidak berpenghuni kini cahaya aneh menghancurkan segalanya. Apakah ini kiamat? Tapi mengapa hanya diriku yang tersisa?

                Mungkin dibalik kepulan asap hitam itu ada jawabnya. Aku berjalan menuju kearah asap itu. Asap yang terjadi akibat hantaman keras cahaya aneh itu. Terus berjalan hingga di kejauhan aku melihat ada yang bergerak. Puing puing kehancuran itu mulai bergerak. Lalu sesosok makhluk muncul dari dalam puing puing itu. Merangkak mencari jalan keluar, dari jauh terlihat seperti manusia. Apakah dia juga salah satu yang selamat? Aku menjadi sangat penasaran. Mungkin dia tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku harus mencari tahu. Kupercepat langkahku menuju sosok itu. Sementara sosok misterius itu mencoba berjalan dengan tertatih tatih. Aku pun berlari dengan kecepatan penuh untuk segera tahu.

                Namun, bukannya manusia yang aku temukan. Sosok itu lebih mirip mayat hidup dengan wajah hancur berbau amis, dan juga tangan yang aneh. Mata yang keluar dari wajah. Mulut yang hancur dan juga darah bercucuran dimana-mana. Makhluk apa sebenarnya itu. Aku menghentikan langkahku. Terperangah dengan apa yang barusan terjadi. Makhluk itu masih dengan langkah tertatih mendatangiku.aku coba untuk tetap tenang, mungkin saja dia bisa di ajak bicara. Karena Cuma makhluk ini satu satunya yang bergerak yang bisa aku temukan. Makhluk ini semakin dekat dengan ku, dan tiba tiba dari balik punggungnya muncul lengan lengan aneh, seperti lengan serangga dengan ujung runcing. Ada sekitar empat atau lebih yang muncul dan secara tiba tiba menyerang ke arahku. Refleks aku mengayunkan tongkatku untuk menangkisnya, beruntung aku bisa menahannya. Lalu aku coba menghindar dan lompat kebelakang untuk bersiap siap. Makhluk itu terus saja datang menyerangku. Kali ini aku balas menyerangnya demi untuk mejaga hidupku. Ku ayunkan tongkatku ke arah kepalanya, membuat kepalanya terpisah dari tubuhnya. Aku tidak menyangka aku sekuat itu untuk membuat putus kepalanya. Namun makhluk itu tetap saja berdiri dan kini malah lebih agresif menyerangku. Bahkan dari kepala yang putus muncul lengan lengan aneh dan mulai merangkak ke arahku. Aku ayunkan tongkatku sekuat tenaga kearah tubuh aneh yang terus saja berusaha membunuhku. Tubuh itu terpental cukup jauh, namun dapat berdiri lagi dan kembali berjalan ke arahku. Sepertinya makhluk ini tidak bisa di bunuh hanya dengan pukulan tongkat saja.aku putuskan untuk berlari menjauh.


                Puing puing reruntuhan mulai bergerak gerak, dan kemudian muncul sesosok makhluk yang sama. Kali ini bukan hanya satu tapi sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Hampir dari setiap puing reruntuhan muncul makhluk mengerikan ini. Dan lebih parahnya, mereka semua mengejar kearahku. Dari samping, depan dan belakang, mereka mengelilingiku dari semua arah. Tak ada yang bisa aku lakukan selain melakukan perlawanan. Saat mereka datang ke arahku, ku ayunkan tongkatku dengan sekuat tenaga. Menghempaskan beberapa dari makhluk makhluk aneh ini terbang keudara. Namun ratusan dari mereka bahkan ribuan terus saja datang.  Aku mencoba terus berlari dari kejaran mereka, entah apa yang akan terjadi pada diriku, apakah aku bisa selamat?

to be continued

Rabu, 03 Juli 2013

Shinobi Soccer

Susunan pemain
Wasit pertandingan : Gaara.
Konoha : chouzi akimichi as Keeper, yamato, shikamaru nara, asuma sarutobi, shino aburame, kakashi hatake, guy, sai, inuzuka kiba, rock lee, naruto uzumaki.
Akatsuki : kakuzu as Keeper, hidan, tobi, kisame hoshigaki, deidara, black zetsu, white zetsu, orochimaru,  itachi uchiha, sasori, pain (yahiko).
Peraturan : boleh menggunakan jutsu, tidak boleh menyentuh bola dengan tangan kecuali keeper, tidak boleh pakai senjata, tidak boleh menyerang fisik, tidak boleh menghancurkan tiang gawang, bola harus melewati tiang gawang baru di nyatakan gol.
Jalannya pertandingan.
Komentator:
                Peluit sudah dibunyikan, tanda  pertandingan sudah dimulai. Kita bisa melihat di atas lapangan ada bola mata raksasa yang mengawasi jalannya pertandingan. Pain menendang bola pertama, dioper ke sasori, dan sasori mengoper ke belakang dan oo.. itachi yang di tuju namun bola berhasil di salip oleh lee, lee terus membawa bola dengan kecepatan penuh, orochi menghalangi dengan beberapa ekor ular dan bola di oper ke naruto yang sudah menunggu di sisi kanan lapangan, menghindari ular ular dari orochi naruto melompat dengan bola di kaki, naruto mendarat disana dan ada itachi yang menunggu. Apa yang terjadi, naruto tiba tiba terdiam, dan itachi dengan tenang mengambil bola. Rupanya naruto terkena genjutsu dari itachi. Itachi terus membawa bola, di oper ke sasori, masih sasori disana,ada guy disana siap menghadang sasori, guy mencoba mengambil bola dan apa yang terjadi, bola naik keatas tanpa ada yang menyentuhnya. Tampaknya sasori menggunakan benang chakra untuk mengendalikan bolanya. Bagaimana ini bung apa hal ini masih di perbolehkan.
Komentator 2 (pengamat):
saya rasa ini masih diperbolehkan, selama tangan tidak menyentuh bola.
Komentator :
                Ya kembali ke pertandingan saudara saudara, pain membawa bola, tampak ada kerumunan serangga mengikuti pain, ada shikamaru disana, bayangan mendekati pain dan ya berhasil menghentikan laju pergerakan dari pain, tampaknya kumpulan serangga itu telah menghalangi penglihatan pain sehingga tidak menyadari ada bayangan yang mendekat. Dan OOOwww.. kumpulan serangga dari shino tiba tiba saja terpental dari sekitar pain, dan juga bolanya juga ikut terpental ke arah gawang dengan kecepatan tinggi. Rupanya pain menggunakan shinra tensei untuk mengarahkan bola ke gawang. Chouji bersiap siap dan, muncul balok balok kayu dari dalam tanah menghalangi laju bola, asuma mengambil alih bola, kali ini di oper ke arah kakashi yang sudah bersiap, kakashi terus membawa bola, dan bola ditendang ke atas saja oleh kakashi, siapa yang dituju.. ada sai rupanya di atas dengan burung raksasanya, sai terus membawa bola dan DUARR.. ada ledakan tepat di depan sai, burung raksasa sai pun menghilang dan bola jatuh ketanah.. ada ular raksasa di sana mencoba mengambil bola, namun masih kalah cepat oleh lee. Lee menguasai bola, di oper ke arah kiba, itachi bersiap didepan, bola dioper ke naruto, tampaknya kali ini kiba mengetahui pergerakan dari itachi, naruto membawa bola. Ada yang muncul dari dalam tanah mencoba menghalangi naruto, bola di tendang saja ke atas oleh naruto. Tampaknya zetsu putih kurang cepat menghalangi pergerakan naruto. Ada lee di atas siap menerima bola, lee berputar di udara dan BUUMMM.. bola dengan cepat meluncur ke arah gawang, kakuzu menutupi gawang dengan rambut, dan bola tiba tiba menghilang saudara saudara, tampaknya tobi mengambila alih bola dengan kamui.
                Apa yang terjadi, bolanya tidak keluar keluar.
Deidara : TOBI... bolanya..!!!
Tobi : o iya, maaf senpai..
Komentator :
Akhirnya bola muncul juga, muncul di depan sasori. Sasori mengambil alih bola atau lebih tepatnya mengendalikan bola. Terus meluncur ke arah gawang, melompat menghindari bayangan yang terus mengejar, serangga berdatangan, bola mengarah ke pain, pain mengambil bola, ada guy disana, dan Wusshh.. bola meluncur cepat ke arah gawang, lebih cepat dari serangan yang pertama, menhancurkan dinding kayu yang di buat yamato, terus mengarah ke arah chouji, chouji berhasil menangkap bola dengan tangan besarnya, sepertinya bola tidak berhenti, membuat chouji terdorong ke masuk ke gawang, dan ya.. chouji berhenti terdorong sebelum bola melewati tiang. Chouji berhasil menyelamatkan gawang tim konoha kali ini. Dan, chouji bergerak maju dengan sendirinya, masih dalam posisi menyelamatkan gawang, seperti ada yang menariknya ke depan. Bola terlepas dari tangan chouji, mengarah kembali kepada pain. Oo, rupanya pain menarik kembali bolanya, kini bola melayang dihadapan pain, dan YA pain kembali meluncurkan serangan ke gawang chouji, kali ini dengan kekuatan yang lebih kuat dari yang pertama, menghancurkan dinding kayu yang di buat yamato, menghancurkan dinding tanahnya kakashi, melewati asuma. chouji membesarkan dirinya dan kembali menangkap bola, namun kali ini bola lebih cepat dari serangan pertama, dan GOLLLLL ... chouji terpental hingga kedalam gawang dan terus hingga keluar lapangan dengan bola di tangan.. dan dengan ini team akatsuki memimpin dengan skor 0-1 di menit ke 10 babak pertama.
Ya bung, bagaimana pendapat anda mengenai gol yang di buat oleh pain ini..
Komentator 2 (pengamat):
                Ya saya rasa memang tidak ada yang bisa menahan laju bola, apalagi dengan kekuatan shinra tensei dari pain itu sendiri. Gol ini juga hasil dari strategi yang bagus ya saya kira, dimana serangan pertama untuk membuat chouji memusatkan semua kekuatannya pada serangan pertama, tidak ada yang menduga akan serangan kedua ketika chouji berhasil mengamankan gawang dari team konoha. Jadi konoha harus lebih berhati hati setelah ini..
Komentator :
                Kembali ke pertandingan, ada pergantian dari team konoha, sai yang tadi sempat terjatuh dari atas kini digantikan oleh neiji hyuuga. Kita lihat apakah dengan masuknya neiji bisa membalikkan keadaan. Naruto melakukan kick off. Bola dioper ke arah lee, lee menggiring bola di bayang bayangi oleh beberapa ular raksasa yang dikendalikan oleh orochi. Bola di oper ke belakang tepat ke arah kiba, kiba menendang jauh bola, menuju naruto yang sudah menunggu di depan, tapi bola di ambil dari udara begitu saja oleh deidara dengan makhluk aneh bersayapnya. Deidara terus membawa bola ... di oper ke hidan, hidan ke sasori, sasori membawa bola dengan benang chakranya.. tampaknya team akatsuki akan melakukan strategi yang sama. Pain membawa bola, mencoba menghindari bayangan bayangan shikamaru, pain meloncat tinggi ke atas dan bola meluncur dengan deras ke arah gawang chouji, kembali menghancurkan penghalang kayu yamato, mendekati gawang dan ada neiji di sana melakukan putaran kaiten, membuang bola keluar lapangan. Lemparan kedalam untuk akatsuki.
Komentator 2 (pengamat) :
                Sepertinya pilihan memasukan neiji ke lapangan merupakan pilihan yang tepat, dengan kaiten nya dia bisa mengubah arah bola, jadi bukan dengan menghalangi datangnya bola tapi dengan mengubah arah lintasan bola itu sendiri.
Komentator :
                Bola sudah di lempar oleh hidan, mengarah ke sasori. Kembali sasori mengendalikan bola. Bola berhasil direbut oleh guy. Tampaknya neiji memutus benang chakra sasori dengan juken sehingga guy dengan leluasa bisa mengambil bola. Masih guy membawa bola. Kita lihat ada gelombang air besar menghadang guy, bisa kita lihat ada kisame dibalik gelombang besar tersebut. dan guy menghilang dengan tiba tiba, Ooo.. sudah berada di atas gelombang air rupanya dia, dengan gaya khasnya, bola masih tetap di kakinya. Guy menendang bola dengan cepat, bola diambil alih oleh lee. Mencoba melewati itachi. Lee menggiring bola dengan mata terpejam. Di oper ke arah naruto yang sudah menunggu. Naruto membawa bola, dan membuat banyak bunshin. Ya .. semua bunshin naruto menendang bola ke arah gawang. Ada banyak bola mengarah ke gawang, tobi berusaha menghisap semua bola yang datang ke gawang, namun ada terlalu banyak bola, beberapa berhasil di tangkap rambut rambut kakuzu,namun semuanya hanyalah bunshin, kakuzu sibuk menangkap semua bola. Kita lihat ada satu bola begitu cepat datang dari atas kakuzu, ditangkap oleh rambut kakuzu, namun apa yang terjadi, bolanya berputar menembus pertahanan rambut yang di buat oleh kakuzu dan GOLLL... bola berhasil masuk kegawang. Menyamakan kedudukan, skor saat ini 1-1 di menit ke 18.
Pendapat anda bung mengenai gol yang barusan terjadi.
Komentator 2 (pengamat) :
Sebuah strategi yang menarik, karena menurut saya, tendangan biasa tentu tidak akan mudah menembusa pertahanan dari kakuzu, namun dengan mengggunakan bunshin, tentu akan membuat pertahanan mereka menjadi terbagi. Mereka tidak mudah menebak mana yang asli, karena pada dasarnya mereka bukanlah ninja tipe sensor. Seperti kita lihat dalam tayangan ulang, ternyata pada saat kakuzu dan tobi juga baris pertahanan yang lain sibuk menghalangi bola bunshin, naruto di atas udara membuat rasengan dan melempar rasengan ke arah bola yang asli, membuat bola menjadi berputar dengan sangat cepat menuju ke arah kakuzu yang sibuk menahan bola bunshin, bisa kita lihat sepertinya kakuzu tidak menyadari bahwa bola yang datang dari atas itu merupakan bola asli dengan kecepatan putaran yang sangat kuat, jadi kakuzu tidak melakukan sesuatu yang lebih untuk menangkap bola itu, dan bola dengan putaran itu berhasil menembus pertahanan rambut yang di buat kakuzu dengan mudah.
Komentator :
                Baiklah, kita lanjutkan ke pertandingan. Sepertinya akatsuki akan melakukan pembalasan kali ini. Pain melakukan kick off. Di oper ke arah sasori ...


To be continued..