Rabu, 27 Mei 2015

Kecakapan Antar Personal

Pertemuan 1

                Pada pertemuan ini membahas tentang betapa penting nya penampilan kita untuk menjadi penilaian pertama orang lain terhadap diri kita.
saya termasuk orang yang tidak begitu perduli dengan penampilan. Hanya di saat saat tertentu saja saya memperhatikan penampilan saya. Namun untuk saat saat yang lain saya termasuk cuek dengan penampilan saya. Sebenarnya hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap kehidupan saya. Namun setelah perkuliahan kemarin saya jadi berpikir bagaimana jika ada satu atau dua kesempatan yang terlewat karena pada saat itu saya sedang tidak memperhatikan penampilan saya.


Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk terus memperhatikan penampilan dalam setiap aktivitas yang saya lakukan. Dan mulai saat ini saya akan berusaha untuk berpenampilan yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.


Pertemuan 2

                Saya tau, bahwa saya adalah seorang juara !.
Meskipun terkadang bukan dalam arti yang sesungguhnya tapi, selama saya masih terus berusaha dan tidak berputus asa, maka saya adalah juara. Karena saya tidak akan kalah oleh kerasnya hidup. Seberapa sulit atau susahnya hidup, disana pasti ada jalan untuk melewatinya.
 Bagi saya hidup itu adalah pilihan. Dan pilihan saya adalah untuk menjadi pemenang dalam hidup. Ketika pilihan sudah di tentukan, maka usaha dan perjuangan untuk mencapainya harus terus di bangun dan dijaga agar tidak roboh di tengan jalan perjuangan.


Salam Juara !!

Pertemuan 7

Pertemuan kemarin itu membahas tentang bagaimana seorang pemenang tidak mengenal kata menyerah. Disini saya langsung teringat dengan anime naruto, dimana naruto ini yang awalnya tidak diakui oleh orang orang di sekitarnya berusaha yang terbaik agar dapat di akui dan menjadi orang yang di percaya oleh orang di sekitarnya. Si naruto ini orang yang tidak mengenal kata menyerah, melewati semua rintangan yang ada, dia menjadi sosok yang akhirnya di hormati baik oleh kawan ataupun lawan.
Semangat pantang menyerah ini lah yang layak untuk di tiru. Namun dalam kenyataannya, saya sendiri masih terkekang dengan rasa malas yang ada. Terkadang rasa malas ini mengalahkan semangat untuk tidak menyerah dan terus maju. Namun saya akan selalu berusaha untuk mengalahkan rasa malas ini. Yah.. walaupun untuk sekarang ini saya sadari, saya hanya terlalu banyak rencana tanpa banyak yang terealisasikan.. dari sekian banyak rencana di dalam kepala, hanya sebagian kecil yang bisa di wujudkan. Itu juga karena saya memaksa diri sekuat mungkin untuk mengalahkan rasa malas, dan biasanya hal yang paling ampuh adalah “Deadline”. Jika suatu hal sudah hampir mencapai batas waktunya baru kemudian buru buru diselesaikan.
Tapi, akhir akhir ini saya sedang berusah untuk memanajemen waktu dengan lebih baik lagi. Sehingga waktu yang biasanya untuk bermalas malasan bisa di pakai untuk hal yang lebih baik. Harapannya sih seperti itu, dan harus seperti itu.

Pertemuan 8

Minggu – minggu ini terasa sangat sibuk sekali, ada banyak final project yang harus segera diseelesaikan. Belum lagi kegiatan di organisasi yang semakin meningkat saja. harus pintar pintar membagi waktu. Saat ini saya sedang fokus untuk bisa mengerjakan semuanya itu dengan baik saja.
Tetap lakukan saja apa yang sudah ada di depan tanpa banyak mengeluh atau hal hal yang tidak penting lainnya. karena setelah ini semua selesai, liburan akhirnya tiba dengan kepuasan.

Semangat Baru !!

Catatan :
yang ada disini cuma sebagian dari yang sudah di kumpul selama perkuliahan, beberapa data yang sebelumnya sudah tidak ada karena terhapus atau ke- replace dengan file lain.

Selasa, 04 Maret 2014

BELAJAR BISNIS DARI KEGAGALAN


ABSTRAK

Kegagalan, ialah saat apa yang kita lakukan menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Ada banyak faktor penyebab kegagalan itu sendiri, bisa karena faktor dari diri kita sendiri. Bisa juga karena faktor lingkungan atau banyak hal lainnya. Yang pasti kita bisa mengelompokkan bahwa penyebab kegagalan ada dua hal, yaitu dari dalam diri kita sendiri dan dari luar diri kita. Kita tidak bisa langsung menyalahkan kegagalan begitu saja, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi kegagalan tersebut.

Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak pernah gagal. Setiap orang pasti pernah merasakan kegagalan. Baik itu gagal dalam pelajaran sekolah, gagal dalam percintaan, bisnis dan gagal dalam hal lainnya. Namun dengan adanya kegagalan itu tidak harus membuat kita menjadi orang frustasi. Tapi malah justru sebaliknya, dengan kegagalan yang terjadi dalam hidup kita, hal itu dapat menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Menjadi pribadi yang lebih cerdas dalam menyikapi kehidupan ini.
               
Orang orang yang sukses bukanlah orang orang yang tidak pernah gagal, malah sebagian besar dari nama nama besar orang sukses, selalu ada kisah kegagalan dibalik kisah sukses hidup mereka. Mereka tahu bahwa mereka mencoba sesuatu dan tidak mendapat apa yang mereka inginkan, tetapi mereka mendapat pengalaman belajar. Mereka gunakan apa yang telah mereka pelajari itu dan mencoba sesuatu yang lain lagi dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Mereka mengambil tindakan tindakan baru dan mendapat hasil yang baru.

Sebagai contoh saja, Abraham Lincoln paling tidak mengalami 11 kegagalan besar sebelum menjadi seorang presiden. Asa Candler pembeli hak kemasan Coca-Cola pernah gagal memasarkan minuman di pabrik soda pada tahun 1899. Steve jobs seorang yang berjasa dalam perkembangan Apple, bahkan pernah di depak dari Apple sendiri.

Bagaimana mereka bisa mendapat kesuksesannya walapun di dera banyak kegagalan?. Rahasia dari kesuksesan mereka adalah bagaimana mereka menyikapi kegagalan itu sendiri. Mereka bukanlah orang orang yang takut gagal. Tapi mereka menjadikan kegagalan sebagai suatu pengalaman, mereka tidak terpuruk oleh kegagalan. Mereka tidak melekatkan emosi-emosi negatif pada kegagalan, sehingga mereka bisa terus melangkah maju kedepan untuk meraih kesuksesan mereka.
ISI

Menyikapi kegagalan

Kemampuan mengambil manfaat dari kegagalan membutuhkan kekuatan karakter, dan hal itulah yang akan mengembangkan karakter dalam diri kita. Mengambil manfaat dari kegagalan mensyaratkan keberanian untuk melihat kelemahan, kesalahan dan juga kekeliruan yang kita lakukan. Sebuah keberanian untuk mengakuinya, belajar darinya dan berkembang melampauinya. Sikap itu menuntut keberanian untuk menghadapi rasa pedih yang menyertai rasa malu, dan kemudian mendorong kita untuk memiliki keluwesan dalam menghadapai penyebab rasa malu dan melampauinya.

                Karena sebenarnya jika kita berhasil melewati rintangan dan kegagalan yang ada, maka pada saat itu kita akan merasa bahwa sesungguhnya hal-hal yang kita anggap pahit saat ini merupakan hal yang indah yang menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa mendatang. Dan sesungguhnya ini juga merupakan hal terbaik untuk diri kita jika kita dapat menyikapi dengan bijak. Oleh karena itu kita harus lebih berani dalam menentukan sikap kita dalam menghadapi kegagalan.


Belajar dari kegagalan

                Buatlah kegagalan sebagai sarana belajar. Orang orang yang memahami bahwa setiap keberhasilan atau kesuksesan memerlukan proses, dan proses itu bernama kegagalan. Seringkali manusia lebih banyak belajar dari kegagalan di banding dari kesuksesan. Setiap melakukan kesalahan dalam proses berbisnis, anggaplah bahwa dari kesalahan yang dilakukan bukan berarti kita gagal, melainkan belum menemukan kunci untuk meraih sukses atau cara cara meraih sukses dan terus berusaha untuk menemukan resep kesuksesan kita sendiri.

                Selalu persiapkan diri kita untuk menerima kegagalan. Kita bisa belajar dari tokoh-tokoh terkemuka seperti Thomas Alfa Edisonyang telah melakukan 2000 kali percobaan yang gagal sebelum akhirnya sukses menemukan bola lampu yang sampai sekarang kita pakai. Dengan bersusah payah dan mengalami banyak kegagalan sampai akhirnya berhasil juga, itu merupakan buah dari kesiapan mental dalam menerima kegagalan.

                Mencoba cara-cara baru yang inovatif. Biasanya cara meraih sukses adalah cara – cara yang dilakukan hanya oleh sebagian orang yang kebanyakan takut untuk mengambil resiko. Dengan cara cara yang penuh resiko itu lah kemungkinan kita untuk berhasil juga semakin tinggi. dan telah banyak orang yang sukses dengan cara cara yang kreatif dan inovatif.

                Belajar dari kegagalan yang pernah di alami orang lain, dan berusaha agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama. Karena usia kita tidak akan cukup untuk mencoba semua kegagalan untuk akhirnya menjadi berhasil. Dengan belajar dari kesalahan orang lain kita akan mempersingkat waktu kita menuju kesuksesan.

Manfaat dari kegagalan
Kegagalan atau kesalahan akan memberikan sudut pandang baru tentang diri kita dan hal – hal lain yang kita lakukan. Sebenarnya, ada semacam perasaan bebas jika kita mengalami kegagalan dan kemudian mampu untuk bangkit kembali dan menemukan bahwa dunia di sekeliling kita masih terus berputar.
http://1.bp.blogspot.com/-zTc_iiK63Ak/T4Et-ZR2ygI/AAAAAAAAAIw/n5qRU42VAFA/s320/21.jpg
Kegagalan dan kesalahan akan memberikan kebebasan dan motivasi untuk terus mencoba berbagai hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Saat kita menyadari bahwa kegagalan itu tidak menimbulkan suatu akibat yang fatal, maka kita akan terus terdorong untuk mengambil resiko dan mencoba hal – hal yang baru.

Kegagalan dan kesalahan akan membuat kita lebih mampu memahami orang lain. Mengapa? Karena orang lain kadang – kadang juga mengalami kegagalan. Jadi, apa salahnya kalau kita merasakan hal itu sesekali? Lagipula, saat kita megalami kegagalan dalam melakukan sesuatu, kita bisa memandang mereka secara berbeda. Kita menjadi menyadari bahwa banyak jalan untuk meraih kesuksesan dan banyak jenis keahlian – beberapa yang kita miliki, beberapa yang tidak yang kita miliki.Wawasan kita pun tidak lagi sempit.

Kegagalan memungkinkan kita untuk segera melakukan hal lain – dan hal lainnya lagi setelah itu. Kita juga tidak akan sering menunda – nunda pekerjaan.

Kegagalan akan mengajarkan pada diri kita bahwa ada beberapa tingkatan keberhasilan. Dunia ini tidak selalu hitam putih. Kita tidak harus menjadi yang terbaik dalam melakukan sesuatu atau dalam bersenang – senang.

Kegagalan akan mengajari diri kita bahwa gagal dalam suatu hal adalah normal. Dan, kegagalan itu perlu. Bahkan, kegagalan itu diinginkan. Kita bisa mempelajari banyak hal dari kegagalan – tetapi kita harus mau mengalami banyak hal.


REFERENSI/SUMBER


M. Suyanto. 2006. 15 rahasia mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Maulana, Rijal. 2012. Cara meraih sukses dengan belajar dari kegagalan (online). (http://petualang-web.blogspot.com/2012/03/cara-meraih-sukses-dengan-belajar-dari.html )

Rasyak, Muhammad Rezki. 2012. Manfaat belajar dari kesalahan (online). (http://rezkirasyak.blogspot.com/2012/04/manfaatbelajar-dari-kesalahan-learning.html )